CatatanHarian.id – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, bersama jajaran Presidential Communication Office (PCO) RI, mendatangi langsung calon lima lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan sekolah Garuda Baru di Rejang Lebong, Bengkulu. Nantinya sekolah Garuda Baru akan mulai dilaksanakan pada Juni 2027.
Wamendiktisaintek, Stella Christie mengaku terkesima pada kunjungan di lahan pertama yakni Desa Mojorejo, Rejang Lebong, Bengkulu. Lahan yang memiliki luas sekitar 20 hektar memiliki udara sejuk dan pemandangan yang bagus.
“Segi lahan pertama kita lihat begitu bagus ya, ada pemandangan yang indah. Udaranya sangat sejuk, ini sangat menyenangkan sekali untuk bersekolah,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Pada peninjauan lahan, Stella mendengarkan secara langsung penjelasan Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari, menceritakan soal sejarah Rejang Lebong pernah menjadi puasat pendidikan. Stella optimis dapat mengembalikan Rejang Lebong sebagai wilayah pendidikan apabila sekolah Garuda Baru telah terbangun.
“Saya sudah meminta agar detail dari topografi bisa saya lihat, untuk bisa memutuskan apakah lokasinya tepat,” terang Stella.
Stella mendapatkan salah satu calon lahan yang akan dijadikan sekolah Garuda Baru memiliki luas sekitar 20 hektar. Nantinya, untuk luas bangunan gedung dibangun sekolah Garuda Baru hanya sekitar dua hektar.
“Kita sudah lihat bahwa di sini di masing-masing lokasi itu berbeda, tetapi disini kita lihat banyak sekali tadi tanaman terutama sekali ada kopi dan juga ada tanaman-tanaman lainnya yang sedang digarap masyarakat,” ungkap Stella.
Stella menilai, apabila lahan calon sekolah Garuda Baru di Desa Mojorejo terplih, masyarakat sekitar tetap dapat menggarap lahan tersisa. Stella meyakinkan Pemerintah tidak akan mengambil dari lahan yang sudah dikerjakan warga.
“Intinya Pusat dan Pemda pasti akan bekerja sama untuk pertama sekali membuat sekolah yang luar biasa tinggi kualitasnya. Tetapi juga sangat erat hubungannya dengan masyarakat,” ucap Stella.
Tidak hanya itu, lanjut Stella, fasilitas sekolah Garuda Baru dapat digunakan warga, seperti puskesmas maupun perpustakaan. Stella meyakinkan, sekolah Garuda Baru bukan lembaga pendidikan elit, namun sekolah berkualitas dan sangat inklusif terhadap warga sekitar.
“Kami juga akan membangun fasilitas olahraga untuk siswanya, kami juga rencananya satu hari dalam seminggu atau mungkin bahkan setiap sabtu-minggu itu bisa terbuka untuk masyarakat,” terang Stella.