CatatanHarian.id – Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan investigasi kesehatan di Pondok Pesantren kawasan Cimanggis, Depok. Hal itu dilakukan usai mendapatkan laporan sebanyak 135 santri diduga mengalami keracunan dari makanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati membenarkan adanya laporan santri diduga mengalami keracunan. Dinas Kesehatan Kota Depok telah bergerak untuk melakukan investigasi untuk memastikan penyebab adanya dugaan keracunan.
“Kami sedang melakukan investigasi,” ujar Mary saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/9/2025).
Mary menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Depok telah berusaha melakukan penanganan kesehatan, terhadap santri diduga mengalami keracunan. Santri diduga keracunan telah dibawa ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan penanganan kesehatan.
“Sekitar 135 santri (dugaan keracunan), sudah ditangani baik rumah sakit maupun puskesmas,” jelas Mary.
Dinas Kesehatan Kota Depok telah meminta puskesmas terdekat untuk melakukan pemantauan kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Depok, memastikan dugaan keracunan santri berasal dari makanan dapur internal pondok pesantren.
“Bukan MBG, dapur internal Ponpes (dugaan asal makanan),” terang Mary.
Sementara, berdasarkan laporan Humas Brimob Kelapa Dua Depok yang diterima Liputan6.com. Pada Senin (19/2025), sebanyak 57 orang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan keluhan demam, pusing, muntah, dan diare (mencret).
Adapun dari jumlah tersebut, sebanyak 31 orang menjalani rawat inap dan 26 orang menjalani rawat jalan. Gejala yang dialami diduga kuat berkaitan dengan konsumsi makanan tertentu.
Lalu, pada Selasa (2/9/2025) terdapat tambahan sembilan orang mengalami keluhan serupa dan harus menjalani perawatan inap. Pada hari yang sama, sebanyak 10 orang yang sebelumnya menjalani rawat inap, telah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang melanjutkan pemulihan dengan rawat jalan.
Namun pada Rabu (3/9/2025), datang kembali dua orang dengan gejala yang sama. Kedua orang dilakukan rawat inap untuk mendapatkan pengawasan dan penanganan medis lebih lanjut.
Hingga kini, total santri yang telah ditangani RS Brimob Kelapa Dua Depok sebanyak 72 orang. Adapun yang menjalani rawat inap sebanyak 42 orang dan rawat jalan sebanyak 30 orang.
Selanjutnya sebanyak 10 orang yang menjalani rawat inap telah dipulangkan, hingga saat ini tersisa 32 orang masih dirawat di RS Bhayangkara Brimob. Rumah Sakit Bhayangkara Brimob telah berkoordinasi dengan Puskesmas Tugu dan Dinas Kesehatan Kota Depok, terkait kejadian dan telah menyerahkan sampel muntahan pasien pada Dinas kesehatan melalui petugas Puskesmas Tugu.
Hingga saat ini, kasus tersebut sedang dalam pemantauan dan evaluasi tenaga kesehatan. Dugaan awal mengarah pada keracunan makanan, namun pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan sumber penyebabnya.