CatatanHarian.id – Pemerintah Kota Depok telah meresmikan Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) atau anak berkebutuhan khusus, sekaligus memperingati Hari Anak Nasional (HAN), di gedung Perpustakaan Kota Depok. RKAI akan memberikan pendidikan kreativitas anak istimewa dan rencananya gedung eks SDN Pondok Cina 1 akan digunakan untuk gedung RKAI.
Wali Kota Depok, Supian Suri, mengatakan, peresmian RKAI bersamaan dengan HAN untuk Indonesia Emas 2045. RKAI dibentuk untuk menjadi wadah anak Istimewa menunjukan talenta, kreativitas sehingga Depok merupakan kota milik bersama termasuk anak Istimewa.
“Semua punya harapan untuk masa depan, termasuk anak Istimewa, kita punya kewajiban tanggung jawab memfasilitasi harapan anak Indonesia di Kota Depok, khususnya untuk mereka bisa berkreatif, menunjukkan kemampuannya dan Pemerintah hadir di sini memberikan dukungan,” ujar Supian saat ditemui di gedung Perpustakaan Kota Depok, Jumat (25/7/2025).
Supian menjelaskan, Pemerintah Kota Depok berusaha hadir untuk bersama dengan komunitas memajukan Kota Depok. Pemerintah Kota Depok berusaha memberikan ruang yang luas untuk anak Istimewa, menjadi anak yang dapat mandiri layaknya anak Indonesia pada umumnya.
“Untuk itu, mohon izin kepada warga Depok saya memutuskan untuk menggunakan eks SDN Pondok Cina 1 sebagai tempat untuk rumah kreatif anak Istimewa,” jelas Supian.
Penunjukan eks SDN Pondok Cina 1 dikarenakan masih adanya pro kontra terhadap lahan eks SDN Pondok Cina 1 untuk dibangun masjid. Pemerintah Kota Depok tidak ingin berpolemik pada bekas bangunan sekolah tersebut.
“Sudah banyak masjid di sekitaran Margonda untuk digunakan sholat Jumat, kalau memang digunakan untuk salat Jumat,” ucap Supian.
Nantinya pada gedung RKAI menggunakan eks SDN Pondok Cina 1 akan disediakan musala yang dapat digunakan masyarakat. Dipilihnya eks SDN Pondok Cina 1, dikarenakan Kota Depok belum memiliki wadah untuk anak Istimewa.
“Kami melihat Kota Depok belum memiliki wadah yang memang bisa untuk anak istimewa berkreasi,” terang Supian.
Supian mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok sedang membuat detail engineering design dan 2026 akan dilakukan pembangunan. Diperkirakan pada 2027 gedung RKAI sudah dapat digunakan dan untuk sementara menggunakan gedung Perpustakaan Kota Depok.
“Gratis ya (RKAI), kita cerita sekolah ini gratis buat anak-anak kita semuanya,” ungkap Supian.
Pemerintah Kota Depok telah menerima pendaftaran anak Istimewa dan tim assessment sudah melakukan penjaringan. Adapun klasifikasi anak istimewa yang difasilitasi Pemerintah Kota Depok merupakan anak memiliki IQ di atas 50.
“Saya sampaikan mohon maaf belum semuanya anak istimewa kita bisa layani di sini, khususnya kita yang melayani yang punya IQ di atas 50 ya, karena untuk kemudahan dalam mereka mencerna dan memahami apa yang menjadi pembelajaran yang diberikan,” tutur Supian.
RKAI Kota Depok memberikan pelayanan tentang kesehatan dan kemampuan maupun keterampilan anak istimewa. Adapun keterampilan yang dimaksud, yakni pembelajaran kesenian seperti craft.
“Ada yang juga terkait dengan mengaji hafalan, ini juga kita lakukan, termasuk konseling buat orang tua yang memiliki anak Istimewa, saat ini sudah ada 29 anak yang belajar di RKAI,” kata Supian.
Rencananya Pemerintah Kota Depok akan menambah pembelajaran atau kreatifitas lainnya seperti membatik, menjahit, hingga barista.
“Nanti kita akan tambah terus hal yang memang dibutuhkan, termasuk fashion show tadi, mungkin nanti membatik, menjahit atau tadi barista, latihan konten kreator, desain grafis,” pungkas Supian.
