CatatanHarian.id – Clevi Patrik Rutman (34) tampak tertunduk, saat Polsek Sukmajaya memperlihatkannya kepada awak media di Polsek Sukmajaya, Depok. Menggunakan seragam orange bertuliskan tahanan dan tangan terborgol, Clevi yang sebelumnya bak jagoan, kini mendekam di Polsek Sukmajaya.
Diketahui, Clevi menganiaya korban Nawin yang merupakan lansia dan berprofesi sebagai security Perumahan Griya Kencana. Clevi mengakui menganiaya korban usai pulang dari rumah mertuanya di perumahan tempat korban bekerja.
Sambil menunduk, Clevi mengaku menganiaya dikarenakan kesal terhadap perilaku korban. Dalam ingatannya, penganiayaan dikarenakan tersulut emosi atas ucapan korban yang seakan tindakan tersebut dinilai kurang sopan.
“Saya emosi, karena saya merasa dia (korban) ngomongnya tidak sopan ke saya teriak-teriak,” ujar pria berusia 32 tahun itu, Senin (8/9/2025).
Masih ingat dalam benak Clevi, portal ditutup karena batas waktu tutup portal perumahan pukul 22.00 WIB. Saat Clevi meminta korban membuka portal, korban sempat berucap membuat tersangka kesal meskipun portal telah dibuka.
“Dia bilang katanya bikin capek orang aja dengan nada teriak dan meminta putar balik aja,” jelas Clevi.
Atas ucapan itu, Clevi yang saat itu berboncengan dengan istrinya langsung turut dari motor dan menganiaya korban. Bogem mentah hingga tendangan yang dilakukan Clevi kepada korban sempat dilerai istrinya.
“Hanya itu aja, nendang terakhir dan selesai sampai disitu (kaki patah), kalau soal kaki saya juga nggak tau, mungkin karena terlalu cepat kejadiannya jadi saya ga tau,” ucap Clevi.
Clevi yang mengenakan masker, mengetahui istrinya sempat mencegah memukuli korban. Namun dikarenakan tersulut emosi, Clevi tidak menghiraukan larangan istrinya dan terus menganiaya korban.
“Saya nyesel dan pada akhirnya setelah kabur sama istri, di pertengahan jalan saya sempat menangis dulu, di pertengahan jalan karena saya pikir itu orang tua,” sesal Clevi.
Clevi yang berprofesi sebagai tukang parkir mengaku sempat meminum arak bali sebelum menganiaya korban. Namun Clevi menegaskan saat terjadi penganiayaan, tidak dalam kondisi mabuk.
“Tidak (mabuk), tapi abis minum, minum arak bali,” terang Clevi.
Usai menganiaya korban, Clevi menyadari perbuatannya sempat terekam CCTV dan akhirnya viral di media sosial. Usai mengetahui dirinya viral karena kasus penganiayaan, Clevi sempat melarikan diri.
“Iya (sempat kabur) ke Rawa Badak (Jakarta),” tutur Clevi.
Usai kembali ke rumah kontrakannya di Cibulan Sukmajaya, Depok, Clevi akhirnya ditangkap Tim Buser Polsek Sukmajaya. Clevi mengaku menyesal dan siap menjalani hukuman atas perbuatannya yang telah menganiaya korban.
“Sudah meminta maaf bertemu dan dari informasi yang saya dapat, sempet dari bapak mertua saya udah ketemu dan bantu untuk pengobatan juga,” kata Clevi.
Clevi tidak habis pikir, atas perbuatannya karena terpancing emosi, menganiaya korban yang merupakan lansia. Bahkan, Clevi mengingatkan korban yang merupakan lansia, seakan seperti orang tuanya sendiri.
“Saya sadar, saya meminta maaf sebesar-besarnya buat korban dan kepada pihak keluarga. Saya minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” tutur Clevi dengan nada penyesalan.
Sebelumnya, Polsek Sukmajaya telah menangkap tersangka berinisial CPR (34), usai menganiaya Nawin, security Perumahan Griya Kencana, Sukmajaya Depok. Penganiayaan dilakukan karena korban kesal akses jalan perumahan di tutup portal, Jumat (5/9/2025) malam.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra mengatakan, penangkapan tersangka usai Polsek Sukmajaya menerima laporan korban mengalami penganiayaan. Penganiayaan dilakukan karena tersangka tidak terima korban menutup portal salah satu akses keluar masuk perumahan.
“Motifnya tersangka ingin pergi ke luar perumahan yang telah ditutup portalnya oleh korban, sehingga pelaku merasa tersinggung dan marah hingga akhirnya menganiaya korban,” ujar Rizky, Senin (8/9/2025)
Rizky menjelaskan, tersangka bersama istrinya melintas menggunakan sepeda motor, usai membantu mertuanya pindahan rumah kontrakan. Sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka bersama istrinya ingin pulang melintas portal yang sedang di tutup korban.
“Sesampainya di TKP, korban menyarankan tersangka untuk putar balik lewat jalan lain, dengan sambil membuka portal yang telah ditutup sekuriti, karena portal disana itu ditutup pukul 22.00 WIB,” jelas Rizky.
Mendapatkan saran dari korban, tersangka merasa tersinggung dengan ucapan korban. Tersangka langsung melakukan penganiayaan terhadap korban, istri tersangka sempat meminta tersangka untuk menghentikan aksinya.
“Tersangka melakukan penganiayaan dengan cara mendorong, memukul dan menendang setelah korban membuka pintu portal perumahan,” ucap Rizky.
Akibat penganiayaan yang dilakukan tersangka secara brutal, korban mengalami luka pada bagian tubuhnya. Adapun luka yang diderita korban, yakni luka memar di bagian pipi sebelah kanan, dan patah tulang di pergelangan kaki sebelah kiri.
“Barang bukti yang kita dapati yaitu dari rekaman CCTV yang sudah viral di media sosial,” terang Rizky.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, tersangka mengakui perbuatannya karena merasa tersinggung dengan ucapan korban. Selain itu, tersangka mengaku sempat meminum minuman beralkohol namun tidak dalam kondisi mabuk.
“Keterangan pelaku tidak mabuk tapi habis minum, habis minum tapi tidak mabuk,” kata Rizky.
