CatatanHarian.id – Polres Metro Depok telah menempatkan sejumlah petugas untuk melakukan penyekatan pelajar. Hal itu untuk mencegah pelajar yang akan ikut aksi demonstrasi di Jakarta bersama buruh di gedung DPR RI.
Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras mengatakan, Polres Metro Depok telah mengantisipasi kegiatan penyampaian pendapat, dilakukan buruh dan elemen mahasiswa. Penyampaian pendapat telah dijamin undang-undang namun tetap berpedoman kepada peraturan hukum, menghormati hak orang lain.
“Kami mengantisipasi anak-anak atau adik-adik siswa, ini kita lakukan himbauan dari jajaran Polres Metro Depok, para Kapolsek akan mendatangi sekolah,” ujar Abdul, Kamis (28/8/2025).
Polres Metro Depok menginginkan siswa selayaknya tetap belajar dan tidak melakukan aksi demonstrasi. Berdasarkan dari KPAI, pelajar SMA atau SMK belum layak untuk melaksanakan kegiatan unjuk rasa.
“Kita melakukan pencegahan dari beberapa tim yang ada di stasiun, kemudian di terminal, dan beberapa titik yang sudah kita tempatkan personil,” jelas Abdul.
Terdapat sembilan titik penyekatan yang dilakukan Polres Metro Depok, seperti di Jalan Raya Juanda, fly over UI, Jalan Raya Bogor, Stasiun Bojonggede sampai Stasiun UI. Selain itu, Polres Metro Depok sebelumnya sudah melakukan pelatihan pengamanan aksi unjuk rasa.
“Kita lakukan pelatihan apabila nanti eskalasi meningkat, kemudian dari Polda meminta kita dari jajaran Polres untuk merapat, memberikan perbantuan kekuatan atau memperkuat di sana, ya kita sudah siap,” ungkap Abdul.
Polres Metro Depok telah menurunkan 180 anggota kepolisian yang ditempatkan di setiap penyekatan. Polres Metro Depok mengapresiasi kepada sekolah, guru, maupun siswa yang tidak ikut terprovokasi melakukan unjuk rasa.
“Kami apresiasi siswa yang tidak terprovokasi melakukan aksi, sementara dari PMJ, tadi sudah menyampaikan ada beberapa siswa yang diamankan terkait dengan mengikuti kegiatan unjuk rasa,” terang Abdul.
Polres Metro Depok terus melakukan monitoring terkait perkembangan aksi unjuk rasa. Hal itu untuk melakukan berbagai langkah antisipasi terkait kondisi dan situasi dari perkembangan aksi unjuk rasa.
“Kita monitor juga, kita senantiasa berkomunikasi dengan Polda menyampaikan perkembangan masing-masing wilayah,” ucap Abdul.